Saat ini, Minangkabau dikenal sebagai Provinsi Sumatra Barat dengan ibu kota di Padang. Di luar wilayah Minangkabau, mereka dikenal sebagai "urang awak". Minangkabau memiliki berbagai adat istiadat, salah satunya adalah adat pernikahan yang bertujuan untuk memperluas keluarga. Pernikahan sering dianggap sama dengan perkawinan. Secara bahasa, perkawinan berasal dari kata "kawin" yang berarti membentuk keluarga dengan lawan jenis, melakukan hubungan kelamin dan bersetubuh. Istilah "kawin" digunakan secara umum untuk tumbuhan, hewan, dan manusia, menunjukkan proses generatif secara alami.

Secara etimologis, perkawinan merujuk pada pencampuran, penyelarasan, atau ikatan. Menurut Abdurrahman Al-Jaziri dalam Santoso (2016), perkawinan adalah perjanjian suci antara seorang laki-laki dan seorang perempuan untuk membentuk keluarga bahagia.

Masyarakat Minangkabau menganut sistem matrilineal, yang berarti sistem keturunan mengikuti garis ibu. Dalam sistem ini, masalah perkawinan ditangani oleh mamak (paman) dari pihak ibu. Peran mamak sangat penting dalam pernikahan, terutama saat keponakannya melangsungkan pernikahan.

Salah satu wilayah di Minangkabau adalah Kota Padang. Tahapan-tahapan acara pernikahan Minangkabau di Kota Padang sebagai berikut:

  1. Maresek: Tahap awal dalam pernikahan Minangkabau. Utusan dari keluarga mempelai wanita mengunjungi keluarga calon mempelai pria untuk menentukan kesesuaian. Proses maresek ini bisa berlangsung beberapa kali hingga mencapai kesepakatan.
  2. Maminang: Jika hasilnya positif, tahap selanjutnya adalah meminang. Keluarga mempelai wanita datang ke rumah calon mempelai pria dengan membawa sirih pinang, kue, dan buah-buahan sebagai tanda lamaran yang tidak dapat dibatalkan.
  3. Manantuan Hari: Proses menentukan hari pernikahan dengan pertukaran pepatah dan petitih antara datuak dari kedua keluarga. Pertukaran cinderamata dalam carano (tempat penyimpanan) menandakan keseriusan kedua belah pihak dalam melanjutkan prosesi pernikahan.
  4. Manata Siri: Permohonan izin dan restu kepada keluarga yang dituakan. Calon mempelai pria membawa selapah berisi daun nipah atau tembakau, sementara calon mempelai wanita membawa sirih lengkap.
  5. Babako-bako: Keluarga ayah calon mempelai wanita memberikan bantuan sesuai kemampuannya, seperti pakaian, perhiasan emas, dan makanan.
  6. Malam Bainai: Melakukan prosesi pemasangan daun inai pada kuku calon mempelai wanita sebagai ungkapan kasih sayang dan doa restu dari para sesepuh.
  7. Penerimaan di Rumah Anak Daro. Penerimaan di rumah Anak Daro (pengantin wanita) merupakan upacara yang diiringi oleh musik tradisional Minangkabau, seperti talempong dan gandang tabuk, serta tari barisan gelombang adat timbal balik yang melibatkan pemuda-pemuda yang mahir dalam seni silat. Ketika calon mempelai pria memasuki rumah, saudara-saudari dari calon pengantin wanita akan memercikkan air ke kakinya sebagai tanda penyucian, lalu menaburkan beras kuning. Setelah itu, calon pengantin pria akan berjalan menuju tempat akad nikah.
  8. 7. Manjapuik. Manjapuik marapulai (menjemput pengantin pria) yaitu menjemput calon pengantin pria ke-rumah orang tuanya untuk melangsungkan akad nikah di rumah calon pengantin wanita atau di masjid. Pada proses ini dilangsungkannya pemberian gelar pusaka kepada sang pria menandakan kedewasaan dan sudah siap menjadi iman dalam keluarga dan keluarga calon pengantin wanita menyambut dengan sirih lengkap.
  9. Akad Nikah. Prosesi akad nikah adat Minangkabau dilakukan dengan menerapkan syariat Islam. Acara ini dimulai dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran, dilanjutkan dengan ijab qobul, pemberian nasihat pernikahan, dan diakhiri dengan doa bersama. Setelah akad nikah, pada malam harinya, pengantin pria akan melaksanakan acara Tagak Gala, yang melambangkan kehormatan dan kedewasaan bagi mempelai pria.
  10. Basandiang. Basandiang, yaitu momen ketika kedua mempelai sah menjadi suami dan istri, mereka bersanding di pelaminan di rumah pengantin wanita. Anak daro (pengantin wanita) dan marapulai (pengantin pria) akan menanti kedatangan tamu undangan sambil mendengarkan alunan musik di halaman pesta.

Nilai-nilai Pendidikan dalam Pernikahan Adat Padang.

Pernikahan adat di Padang mengandung nilai-nilai pendidikan, termasuk nilai agama. Budaya pernikahan Minangkabau terkait dengan Al-Quran yang mencerminkan teori relasi. Budaya pernikahan Minangkabau tidak bertentangan dengan nilai-nilai umum yang terkandung dalam Al-Quran, seperti musyawarah dalam mengambil keputusan, menciptakan keadilan, kerjasama, menjalin tali silaturahmi, gotong royong, dan membangun rasa kekeluargaan. Hal menarik dalam budaya pernikahan Minangkabau adalah keselarasan antara budaya pernikahan dan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Quran, seperti yang dijelaskan dalam Surah Ar-Rum ayat 21 tentang sakinah (ketenangan, keamanan), mawaddah (kasih sayang), dan warahmah (rahmat).

Pertama, nilai agama tercermin dalam prosesi akad nikah yang dilakukan di masjid atau rumah calon pengantin wanita. Suatu pernikahan dianggap sosial budaya jika telah sah secara agama melalui akad nikah. Dalam akad nikah, ayat suci Al-Quran dibacakan untuk membawa keberkahan bagi kedua mempelai.

Kedua, tradisi pernikahan Minangkabau mencerminkan kehidupan sosial dan interaksi antar manusia. Nilai-nilai sosial terlihat dalam prosesi meminang, batagak gala, dan malam bainai. Nilai-nilai sosial ini masih dipertahankan sebagai bagian dari kekompakan dan gotong royong dalam keluarga. Meminang, batagak gala, dan malam bainai melibatkan kerja sama dan semangat gotong royong dalam keluarga kedua mempelai, yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat.

Ketiga, nilai moral tercermin dalam prosesi pernikahan adat Minangkabau, seperti akad, manjalang mintuo (bertamu ke rumah mertua), dan bersanding. Sebelum akad dilakukan, kedua mempelai menyembah orang tua dan sanak keluarga sebagai simbol penghormatan, ketaatan, dan penghormatan kepada orang tua dan keluarga. Manjalang mintuo adalah upaya menjaga hubungan baik dan silaturahmi. Bersanding melambangkan keterbukaan kepada masyarakat luas dan untuk menghindari fitnah.

Ingin mengadakan pernikahan tradisional di Jakarta, percayakan sepenuhnya kepada penyedia jasa Paket Pernikahan Lengkap yang terpercaya dan berpengalaman untuk hari bahagia anda.

Useful Resources: